Mengejar Sunset, Menjemput Sunrise
{jcomments on}Perjalanan Jakarta-Bali-Jakarta dalam rangka Indonesia Herbs Festival yang digelar Program Pasca Sarjana STP Trisakti, bagaikan perjalanan antara sunset dan sunrise. Berikut secuil catatan ringannya.
Sunset 23 Mei 2011, tol TB Simatupang
Langit berwarna kuning pucat ketika bis rombongan meninggalkan kampus STP Trisakti. Seperti biasa, lalulintas yang padat, polusi dan warga yang diburu waktu membuat sunset Jakarta terabaikan pesonanya. Penumpang bis juga semua sibuk dengan aktivitas masing-masing, dan baru “tersatukan” ketika bis terjebak macet panjang menjelang Nagreg. Setelah merayap pelan selepas Bandung selama hampir 2 jam, peserta dihibur sajian makan malam di Warung Pusaka Ma Ecot. Terlepas namanya yang unik dan musholanya yang spooky, rasanya semua puas dengan citarasa makanannya.
Sunrise 24 Mei, sekitar Kebumen

Gunung Sumbing dan Sindoro nampak sungguh anggun dengan hamparan sawah hijau di depannya serta langit merah muda yang menemani kehadiran sang mentari. Pitstop kali ini kesempatan pas untuk melepas penat 12 jam perjalanan sambil menikmati segarnya pagi. Harapan meninggi bahwa saat sunset sudah tiba di Banyuwangi.
Siaran Pers IHF 2011
INDONESIA GELAR FESTIVAL HERBAL PERTAMA DI BALI Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) dan Program Pascasarjana STP Trisakti bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), PATA Indonesia Chapter (PIC) dan QuantumConvex International serta didukung oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengadakan kegiatan Indonesia Herb Festival 2011 (IHF 2011), dengan tema The Lesson Learned from Indonesian Herb: Tasty - Healthy – Beauty, pada 26 – 27 Mei 2011 di Klapa - New Kuta Beach Pecatu, Bali.